Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Uji Klinis Fase 2, Komisi IX Optimis Indonesia Punya Vaksin Buatan Dalam Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 17 Februari 2021, 16:31 WIB
Uji Klinis Fase 2, Komisi IX Optimis Indonesia Punya Vaksin Buatan Dalam Negeri
Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri bersama inisiator Vaksin Nusantara, Dr. Terawan Agus Putranto (Menteri Kesehatan RI 2019-2020) usai mendengarkan penjelasan dari Peneliti RSUP dr. Kariadi Semarang terkait penyerahan hasil uji Fase 1 Vaksin Nusantara/Ist
rmol news logo Kalangan politisi Senayan optimis Indonesia dalam waktu dekat bisa memproduksi Vaksin Nusantara untuk menghentikan pandemi virus corona (Covid-19).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri optimis setelah menyaksikan langsung penyerahan hasil uji klinis fase 1 vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang diberi nama Vaksin Nusantara, Selasa (16/2).

"Hasil uji klinis Fase 1 secara resmi pada Selasa kemarin telah diserahkan ke BPOM RI, dan setelah dievaluasi oleh BPOM akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 2, diperkirakan dapat dilakukan pada akhir Feburari 2021," ucap Abidin dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2).

Legislator PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Jawa Timur IX itu menjelaskan para peneliti dari RSUP dr. Kariadi Semarang bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI telah selesai melakukan uji klinis fase 1 Aaksin SARS-CoV2 (Vaksin Covid-19).

"Vaksin Covid-19 asli buatan dalam negeri itu diberi nama Vaksin Nusantara disingkat dengan Vaksin NUS," urainya.

Abidin mengungkapkan tim peniliti dalam paparannya di hadapan Komisi IX DPR menyampaikan bahwa Vaksin Nusantara aman untuk semua golongan, termasuk bagi warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan anak-anak.

"Vaskin Nusantara menggunakan metode pengambilan sampel darah dari calon penerima vaksin, baru kemudian sampel tersebut diletakkan ke alat khusus untuk kemudian dipertemukan dengan antigen," sebutnya.

Kemudian, sambung Abidin, sampel darah tadi dibiarkan selama sepekan untuk menghasilkan antibodi sebelum disuntikkan kembali kepada penerima vaksin setelah menghasilkan antibodi untuk melawan virus corona. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA