Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Satgas Bakal Evaluasi Aturan Kedatangan Dari Luar Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 03 Maret 2021, 08:56 WIB
Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Satgas Bakal Evaluasi Aturan Kedatangan Dari Luar Negeri
Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito/Repro
rmol news logo Varian baru virus Covid-19 yang berasal dari Inggris dengan kode mutasi B117 UK, ditemukan masuk ke dalam negeri melalui dua kasus positif baru Senin malam (1/3).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito memastikan pihaknya akan mengevaluasi kebijakan protokol kesehatan di akses pintu masuk bandara dan pelabuhan bagi orang dari luar negeri.

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia," ujar Wiku dalam keterangan pers virtual yang disiarkan kanal Youtube BNPB Indonesia, Selasa (2/3).

Selama menerapkan kebijakan pembatasan kedatangan orang dari luar negeri, Wiku mengatakan upaya Satgas selalu berdasarkan pada data dan kondisi Covid-19.

Namun saat ini, upaya yang akan dilakukan pihaknya adalah mencegah penularan varian baru virus Corona yang telah masuk ini di tengah masyarakat.

Maka dari itu, Satgas kembali menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan tidak mengaggap vaksin sebagai solusi mutlak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Karena berdasarkan analisa terakhir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Wiku menyebutkan adanya kenaikan kasus di 4 benua usai varian baru ini menyebar di tenah masyarakat. Yaitu benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur.

"Hal ini sangat disayangkan mengingat, seminggu sebelumnya WHO menyatakan bahwa infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama 6 Minggu berturut-turut atau pertamakalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai," tuturnya.

"Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA