Devi Sridhar, profesor kesehatan masyarakat di Universitas Edinburgh, mengatakan pelari harus memakai masker setiap kali mereka akan berlari melewati orang lain.
“Pelari harus memperhatikan pejalan kaki, karena trotoar ada untuk pejalan kaki dan area sibuk serta jalan raya,†ujarnya, seperti dikutip dari
CGTN, Rabu (3/3).
“Begitu berada di ruang terbuka, akan masuk akal untuk melepas masker Anda dan lari dengan bebas,†lanjutnya.
Sementara, profesor ilmu kesehatan perawatan primer di Universitas Oxford, Trish Greenhalgh, memperingatkan pada hari Selasa bahwa orang dapat tertular Covid-19 dari pelari yang terengah-engah saat mereka lewat.
“Tidak diragukan lagi virus itu mengudara, tidak ada keraguan bahwa Anda dapat tertular jika Anda menghirup dan bahwa orang lain telah menghembuskan napas,†kata Greenhalgh pada acara televisi Good Morning Britain.
Dia menambahkan: “Pelari yang terengah-engah - Anda bisa merasakan napas mereka datang dan terkadang benar-benar merasakan diri Anda menghirupnya, jadi tidak diragukan lagi ada bahaya di sana.â€
Panduan pemerintah Inggris sendiri saat ini hanya mengamanatkan penggunaan masker dalam ruangan tertentu, seperti di transportasi umum atau di toko.
Ada banyak perdebatan dalam setahun terakhir tentang risiko tertular Covid-19 melalui udara selama latihan. Mei lalu, Shini Somara dari CGTN berbicara dengan Bert Blocken dari Universitas Teknologi Eindhoven di Belanda tentang penelitiannya yang memetakan aliran partikel yang kita hirup untuk melihat bagaimana mereka dipengaruhi oleh pergerakan cepat.
Penelitian Blocken mengungkapkan bahwa pengendara sepeda profesional berisiko signifikan tertular Covid-19 jika mengendarai peloton dengan pengendara yang terinfeksi.
“Jika pada hari pertama perlombaan multi-stage salah satu pembalap mengalami flu, beberapa hari kemudian seluruh peloton mengalami flu ini,†ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: