Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prof Zubairi Djoerban: Positif Corona Turun Bukan Berarti Pandemi Berakhir, Ada Strain B.1.1.7

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 03 Maret 2021, 20:44 WIB
Prof Zubairi Djoerban: Positif Corona Turun Bukan Berarti Pandemi Berakhir, Ada Strain B.1.1.7
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban/Net
rmol news logo Turunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia bukan berarti pandemi akan segera berakhir.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban. Hal tersebut ia tegaskan mengingat saat ini ada mutasi baru Covid-19 yang dikabarkan telah masuk ke Indonesia.

"Belum (berakhir). Jenis corona lama memang berkurang, tapi strain B.1.1.7 bertambah dan telah ditemukan di Indonesia," jelas Prof Zubairi dalam akun Twitternya, Rabu (3/3).

Ia kemudian mengurai mutasi corona B.1.17 yang sebelumnya muncul di Inggris tersebut.

"Mutan baru ini menyebabkan shedding virus lebih intens. Artinya produksi jumlah virusnya jauh lebih banyak di saluran napas," urainya.

Atas dasar itu, ia tidak sepakat bila B.1.1.7 diistilahkan sebagai super spreader atau penular virus dengan kemampuan lebih banyak dibanding orang lain.

"Lebih tepat super shedder, karena virus itu bisa lebih menularkan ke banyak orang," lanjutnya.

Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah, B.1.1.7 dinilai cukup berbahaya karena bisa lebih banyak menularkan dan membebani kapasitas rumah sakit.

"Iya. Bisa jadi jumlah kasus harian kita bertambah lagi dan rumah sakit juga terkena imbasnya, jika varian ini dominan. Tapi tidak benar akan menyebabkan kematian yang lebih banyak," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA