Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Sekadar Vaksin Covid-19, Ini Yang Perlu Dipenuhi Lansia Untuk Tingkatkan Imunitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Minggu, 07 Maret 2021, 23:31 WIB
Tak Sekadar Vaksin Covid-19, Ini Yang Perlu Dipenuhi Lansia Untuk Tingkatkan Imunitas
Ilustrasi vaksinasi/Net
rmol news logo Vaksiasi bagi masyarakat lanjut usia (lansia) penting disegerakan karena tingkat risiko kematian akibat Covid-19 cukup tinggi pada kelompok masyarakat ini.

"Tidak perlu ada keraguan untuk menerima vaksinasi yang tersedia untuk warga lansia. Kecuali yang saat ini sedang sakit atau pernah menderita Covid-19 sebelumnya atau memang tidak bisa menerima vaksin oleh karena kondisi medis," kata Ketua Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 PB IDI, Iris Rengganis dalam sebuah webinar yang dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (7/3).

Menurutnya, vaksinasi bagi lansia merupakan tindak lanjut dari keluarnya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin. Vaksin yang disediakan pemerintah telah melewati serangkaian uji klinis yang ketat dan menunjukkan vaksin tersebut aman untuk kelompok lansia.

"Mengutip informasi BPOM, tidak ada efek samping serius maupun kematian yang dilaporkan, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI), Siti Setiati memaparkan, hal yang perlu dipertimbangkan terkait vaksinasi lansia yakni terjadi immunosenescence atau disfungsi imunitas karena usia. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal.

"Immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis level rendah akibat dari kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag," tambahnya.

Kendati begitu, komorbid juga meningkatkan terjadinya inflamasi kronis. Hal itu mengakibatkan peningkatan risiko infeksi, kanker, penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi, dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.

"Terdapat kondisi khusus yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia yakni intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan. Kebiasaan merokok, lingkungan, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin," ujarnya.

Dalam webinar yang sama, Head of Medical KALBE Nutritionals, Muliaman Mansyur mengatakan, selain skrining riwayat penyakit dan kesiapan psikis, tentunya kondisi fisik juga diperlukan dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin. Sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc.

"Jika lansia kurang asupan nutrisi protein, risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurang massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi. Selain itu, imunitas yang pasca vaksinasi jadi kurang optimal," kata Muliaman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA