“Bahwa strategi untuk
tracing dan
testing untuk varian baru dari bulan Januari sudah mulai kita galakan,†tegas Budi Gunadi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3).
Budi mengurai, dalam satu tahun terakhir pemerintah telah melakukan sebanyak 172 pemeriksaan genomik. Jumlah tersebut terbilang lebih rendah bila dibandingkan dengan negara lain.
“Sehingga kalau ada varian baru sulit teridentifikasi. Padahal beberapa negara setahun bisa 10 ribu
testing yang dilakukan,†katanya.
Budi Gunadi melanjutkan, pemerintah berupaya meningkatkan kembali proses
testing dengan membentuk jaringan lab bekerja sama dengan kemenristek/BRIN pada tanggal 8 Januari.
“Dan sesudah itu kita bisa bisa melihat
testing-nya bisa meningkat dengan cukup pesat. Setelah meningkat, kita temui adanya varian baru yang sebenarnya sudah masuk di awal tahun,†katanya.
Pihaknya menambahkan, dua kasus pertama corona varian baru datang dari warga Karawang usai lawatan ke Arab Saudi.
“Kami sudah menindaklanjuti untuk
tracing-nya dan
alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih negatif. Sekarang kita akan memperbanyak dan memperketat WGS dengan memanfaatkan seluruh jaringan lab yang ada di kami dan Kemenrinstek/BRIN,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: