Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan, ada periode penurunan kasus yang sangat signifikan, yakni 7.439 kasus aktif pada tanggal 8 Maret menjadi 5.747 kasus aktif pada tanggal 16 Maret.
Penurunan hingga 1.692 kasus itu disebut-sebut berkat keberhasilan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
“Namun periode pascalibur hari besar keagamaan (Isra Miraj dan Nyepi), kurvanya kembali naik, meskipun tetap terkontrol menjadi 7.322 kasus aktif pada 21 Maret 2021,†kata Widyastuti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (23/3).
Penurunan kasus aktif yang signifikan ini juga berdampak pada turunnya keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah kapasitas tempat tidur isolasi per 7 Maret sebesar 8.256 tempat tidur dan terpakai 4.922 tempat tidur atau 60% dari jumlah yang ada.
Sedangkan, jumlah kapasitas ICU per tanggal 7 Maret sebesar 1.148 dan terpakai 755 ICU atau sebesar 66% yang terpakai.
Sementara, itu per tanggal 21 Maret Dinkes DKI memiliki kapasitas 7.863 tempat tidur isolasi dan terisi 4.258 atau 54% serta untuk ICU sebesar 1.142 dan terisi 674 atau 59%.
"Dengan begitu, tempat tidur dan ICU yang sebelumnya disiapkan dapat dialihkan untuk perawatan pasien non-Covid,†pungkas Widyastuti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: