Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

India Embargo AstraZeneca, Netty: Target 1 Juta Dosis Sehari Makin Sulit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 06 April 2021, 19:28 WIB
India Embargo AstraZeneca, Netty: Target 1 Juta Dosis Sehari Makin Sulit
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher/Net
rmol news logo Pemerintah diminta segera melakukan langkah taktis demi menjamin ketersediaan vaksin nasional.

Hal itu ditegaskan anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyusul embargo India terhadap vaksin AstraZeneca lantaran kasus Covid-19 tak kunjung menurun.

"Kalau pemerintah lambat, maka tujuan herd immunity sulit untuk kita capai. Jika pabrik India tidak memungkinkan, maka pemerintah harus melakukan negosiasi ke pabrik-pabrik AstraZeneca lainnya, seperti pabrik yang ada di Thailand," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4).

Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS ini khawatir, Indonesia mengalami kekosongan vaksin usai adanya embargo tersebut. Sehingga target untuk vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari akan sulit tercapai.

"Kalau vaksinnya saja kosong, bagaimana mewujudkan 1 juta dosis suntikan per hari yang ditargetkan presiden? Pastinya ini akan berdampak pada tidak tuntasnya vaksinasi dalam waktu 15 bulan sebagaimana target dari pemerintah,” katanya.

Tidak hanya itu saja, potensi kekosongan vaksin juga akan merembet ke hal-hal lain, seperti penerapan kebijakan Pembelajaran tatap Muka (PTM).

"Bagaimana dengan wacana PTM bulan Juli? Apakah guru-guru bisa dijamin sudah divaksin semua? Apalagi saat stok vaksin masih ada saja, vaksinasi terhadap tenaga pendidik masih berjalan lambat,” tandasnya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi Covid-19 bakal kembali meningkat pada bulan Mei 2021 karena ada produksi vaksin dari Bio Farma. Sementara itu, PT Bio Farma memastikan sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk akan tiba pada April ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA