Membanjirnya produk makanan dan minuman selama bulan puasa membuat konsumen harus berhati-hati dalam berbelanja. Apalagi, produk yang hendak mereka beli diperlukan sebagai bahan asupan dalam bersantap sahur atau berbuka puasa.
Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran UNPAD, dr. Siska Wiramihardja, Sp.GK mengatakan bahwa publik dapat memakai rumus KLIK sebagai panduan dalam membeli produk makanan dan minuman. KLIK merupakan singkatan dari Kemasan, Label, Ijin Edar dan Kadaluarsa.
“Dalam membeli produk makanan, kita perlu melihat kemasannya terlebih dahulu. Pastikan kemasannya tidak rusak, koyak, atau sobek sehingga isi di dalamnya aman,†ujarnya.
Selain soal keamanan kemasan, dokter spesialias gizi klinik tersebut mewanti-wanti agar publik memperhatikan label yang menginformasikan kandungan produk. Publik, kata Siska, dituntut jeli dalam melihat informasi kandungan produk. Sebab, sebagian konsumen lazimya menghindari untuk mengkonsumsi kandungan-kandungan tertentu lantaran alasan kesehatan.
“Misalnya saja, ada orang yang menghindari kolesterol. Di label produk tertera bahwa kandungan kolesterol 0 persen atau kecil sekali. Belum tentu produk tersebut baik bagi dia, jika di lajur lain tertera kandungan trans fat atau lemak trans yang besar sekali. Produk dengan informasi semacam itu seharusnya juga dia hindari,†lanjutnya.
Lebih lanjut, Siska juga mengingatkan pentingnya publik mengecek apakah produk yang hendak mereka beli telah memiliki ijin edar dari BPOM. Adanya ijin edar dari BPOM dinilai sebagai jaminan legalitas dan keamanan dari produk makanan dan minuman.
Dokter yang praktek di Klinik Santi Bandung itu mendorong publik untuk lebih awas dengan masa kadaluarsa produk. Sebab, di saat permintaan produk makanan naik, sangat mungkin stok produk lama yang masa kadaluarsanya hampir habis beredar di pasaran. Menurut Siska, produk makanan yang dikonsumsi setelah lewat masa kadaluarsa berpotensi membahayakan kesehatan.
“Di saat menjelang lebaran, banyak orang mempersiapkan parsel sebagai bingkisan untuk kerabat dan kolega. Jika ada penawaran paket parsel yang kelewat murah, tidak ada salahnya kita periksa lagi masa kadaluarsa dari produk-produk di dalamnya,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: