Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ancaman Tsunami Covid-19 Seperti Di India Bukan Fatamorgana, Ketua IDI Aceh Minta Masyarakat Tidak Lengah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 02 Mei 2021, 03:57 WIB
Ancaman Tsunami Covid-19 Seperti Di India Bukan Fatamorgana, Ketua IDI Aceh Minta Masyarakat Tidak Lengah
Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman/RMOLAceh
rmol news logo Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman, mengingatkan masyarakat Aceh terhadap ancaman gelombang kedua kasus Covid-19. Ia meminta warga untuk lebih ketat menerapkan protokol kesehatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Harus kembali ditingkatkan kewaspadaan seluruh masyarakat. Karena bisa diamati beberapa bulan belakangan masyarakat mulai abai dan menganggap Covid-19 sudah turun, sudah selesai, sehingga protokol kesehatan tidak terlalu diperhatikan lagi," kata Safrijal di Banda Aceh, Sabtu (1/5), dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Bahkan, lanjut dia, antusiasme beberapa kelompok terhadap vaksinasi masih sangat rendah. Menurutnya, hal tersebut berbahaya.

Karena sejarah membuktikan pandemi tidak datang sekali gelombang. Ada penurunan dan bisa saja terjadi gelombang kedua.

Safrijal menambahkan, gelombang kedua yang terjadi di India merupakan bukti nyata. Pemerintah India mengumumkan bahwa mereka mampu menekan penyebaran alias menang perang melawan Covid-19.

"Kemudian vaksinasi dikerjakan, hampir 100 juta divaksin, kondisi sudah tenang, masyarakat merasa sudah selasai, masyarakat berlaku seolah-olah normal. Akhirnya terjadi ledakan berikutnya," papar Safrijal.

Menurut Safrijal, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 tersebut warga jangan abai terhadap protokol kesehatan.

India, menjadi pelajaran untuk warga Indonesia. Warga harus lebih cepat bergerak. Apalagi varian India, atau dikenal dengan B1617, penularannya sudah menjamur ke Sumatra.

"Bahkan disinyalir bukan hanya sampai, tapi sudah menjadi transmisi atau sudah menyebar ke orang lain," kata Safrijal. Sehingga, kepatuhan terhadap protokol kesehatan adalah kunci memenangkan pertarungan melawan virus ini.

Sementara itu, Jurubicara satgas penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG mengatakan, hingga 30 April 2021, Covid-19 menular kepada 11.045 orang di Aceh. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 9.598 orang dan jumlah meninggal dunia sebanyak 438 orang.

Data akumulatif tersebut termasuk 78 kasus konfirmasi baru Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir, pasien sembuh bertambah 83 orang, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Kasus baru terdata di Banda Aceh, 30 orang; Aceh Besar, 12 orang; Pidie, 9 orang;  Lhokseumawe, 6 orang; Gayo Lues 5 orang; Aceh Timur 3 orang, Aceh Utara, Sabang, dan Aceh Barat, masing-masing, 2 orang; Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Singkil, masing-masing, satu orang. Kasus lain berasal dari luar daerah.

“Satu orang yang dilaporkan meninggal dunia adalah warga Bireuen,” kata SAG. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA