Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ajak Masyarakat Rayakan Lebaran Dengan Displin Prokes, Sandi Uno: Waspada Covid-19 Naik 90 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 05 Mei 2021, 21:15 WIB
Ajak Masyarakat Rayakan Lebaran Dengan Displin Prokes, Sandi Uno: Waspada Covid-19 Naik 90 Persen
Webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang menghadirkan pembicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno (kanan atas) dan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro (pojok kiri bawah)/Repro
rmol news logo Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, diantisipasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, untuk tidak menimbulkan klaster penyebaran virus Covid-19, dan akhirnya memunculkan lonjakan kasus baru.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Secara khusus, Sandi mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan displin, khususnya saat liburan Idul Fitri yang berpotensi menimbulkan kerumunan di berbagai tempat, baik rumah tangga, tempat wisata, maupun tempat hiburan.

Sebab, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin Indonesia mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19, seperti yang sekarang sedang melanda India yang disebabkan perayaan hari keagamaan yang menimbulkan kerumunan manusia.

"Pak Presiden mengingatkan kita setiap ada liburan dan pergerakan besar di tengah-tengah masyarakat ini memicu peningkatan penularan Covid-19," ujar Sandi dalam Webinar KPCPEN yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (5/5).

"Libur Idul Fitri tahun lalu naik 93 persen. Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) naik 119 persen. Libur Maulid Nabi naik 95 persen, dan terakhir 78 persen," sambungnya.

Dalam mendukung penerapan prokes secara disiplin, Sandi memastikan pihaknya gencar mengedukasi sekaligus menyosialisasikan program (CHSE) menuju kondisi yang disebutnya sebagai better normal.

CHSE itu, jelasnya, adalah panduan penerapan prokes ketat untuk berbagai kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti arung jeram, golf, meeting, incentives, conferences and exibitions (MICE) dan lain sebagainya.

"(Jika ada) yang melanggar (prokes) ditutup (usahanya)," tegas Sandi.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro turut menyampaikan himbauan serupa, agar seluruh masyarakat taat dan melaksanakan prokes ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Sebab dijelaskan Reisa, prokes ketat penting dalam hal penanganan Covid-19, karena sudah terbukti keberhasilannya saat diterapkan oleh seluruh masyarakat di sebuah negara dalam berperang melawan Covid-19, dan akan berimbas pada pemulihan ekonomi.

"Seperti di Bali, semua masyarakat antusias melaksanakan prokes, antusias melaksanakan vaksinasi. Mereka sadar kalau tidak menjalankan protokol seperti ini mereka tidak mendapatkan nafkah," demikian Reisa menambahkan rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA