Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas IDI Minta Pemerintah Buat Intervensi Dini Hadapi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Karena Penerobosan Mudik Dan WNA

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 10 Mei 2021, 23:13 WIB
Satgas IDI Minta Pemerintah Buat Intervensi Dini Hadapi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Karena Penerobosan Mudik Dan WNA
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban/Net
rmol news logo Dinamika kebijakan peniadaan mudik yang diterapkan pemerintah dan kaitannya dengan upaya penerobosan oleh masyarakat membuat khawatir Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban mengatakan, kejadian penerobosan penyekatan pemudik di sejumlah wilayah merupakan suatu pembelajaran yang harus dievaluasi pemerintah. Apalagi mengingat, ada polemik soal masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke tanah air.

"Terlalu banyak dinamika terkait kebijakan mudik dan kebijakan WNA masuk Indonesia," ujar sosok yang kerap disapa Prof. Beri ini dalam akun Twitter pribadinya, Senin (10/5).

Namun yang lebih penting dari polemik tersebut, pemerintah diharapkan Zubairi Djoerban untuk menyiapkan langkah antisipasi sejak dini dalam menghadapi potensi lonjakan kasus positif Covid-19 usai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Artinya apa? Perlu ada intervensi sejak dini. Ini mutlak. Kita perlu perilaku mitigasi segera. Apalagi sudah ada 10 kasus varian B1617 asal India di Indonesia," tegasnya.

Lebih lajut, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini meminta agar seluruh pihak tidak merasa tenang atau abai karena kasus Covid-19 sedang dalam keadaan yang stagnan menurun dan belum seperti kejadian di India atau Malaysia yang tengah mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi.

"Pasalnya, dengan melihat banyaknya orang yang menerobos mudik, tentu akan ada gelombang Covid-19 yang datang. Saya tak berharap gelombang itu bakal besar. Tapi antisipasi kan perlu. Jangan anggap remeh," tuturnya.

"Syahdan. Apa yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati itu amat bagus. Mereka sudah menyatakan siap untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Seperti menambah kapasitas tempat tidur hingga ventilator. Bismillah kita bisa antisipasi," demikian Zubairi Djoerban menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA