Ini terjadi pada jenazah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmonohadi Kudus.
Tim pemulasaraan Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Syaiful Anas menjelaskan, pihaknya sudah dua hari menunggu antrean pemulasaraan jenazah Covid-19.
"Kita sudah
waiting list pagi itu sudah delapan. Ini (sekarang hari Kamis, 3 Juni) sudah 12 jenazah. Ini kan repot," ujar Syaiful Anas kepada wartawan, Kamis (3/6).
Syaiful Anas menerangkan, sebab terjadinya antrean pemulasaraan jenazah ini adalah karena proses pemakaman hanya dilakukan dari tim pemakaman Kabupaten Kudus. Sementara pihak desa tidak ada yang membantu.
Katanya, hingga saat ini belum ada pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat desa, sehingga pihak RS kewalahan dalam menangani para jenazah.
Seiring dengan persoalan tersebut, terkonfirmasi bahwa ada sebanyak 189 tenaga medis yang tertular Covid-19. Bahkan dikabarkan, satu orang tenaga ahli gizi di RSUD Kudus meninggal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: