Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, untuk memetakan persebaran virus jenis ini, penelitian masih dilakukan melalui metode
Whole Genome Sequencing (WGS) atau
surveilans, meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
"Penelitian memerlukan WGS atau sampel yang jumlahnya lebih besar. Suatu saat nanti, kita bisa menelusuri darimana virus tersebut berasal, darimana masuknya dan menyebar ke mana saja," ujar Wiku dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (16/6).
Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 ini menerangkan, adanya varian virus merupakan bagian dari metode bertahan hidup yang diupayakan oleh virus itu sendiri.
Maka dari itu, jika potensi penyebaran Covid-19 masih tinggi maka peluang virus untuk bermutasi masih akan terus berlangsung.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wiku mengatakan bahwa pemerintah berupaya mempercepat proses vaksinasi. Dan dipastikan, vaksin yang digunakan pemerintah memiliki tingkat efikasi yang tinggi, yaitu di atas 50 persen.
"Vaksinasi yang dilakukan harus betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau
herd immunity dari masyarakat yang diberi vaksin," demikian Wiku Adisasmito.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.