Hal itu diungkapkan Epidemilog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat mendapat informasi mengenai update kasus Covid-19 di Indonesia per Kamis (24/6).
Dicky menyatakan, ke depannya Indonesia bisa menemukan lebih dari 20 ribu kasus positif Covid-19 dalam sehari. Sebabnya, virus Corona baru yang kini sudah mulai mewabah di Indonesia adalah varian yang berasal dari India, atau disebut sebagai varian Delta.
Varian ini, dijelaskannya, memiliki angka reproduksi yang cukup tinggi. Yaitu enam sampai delapan. Artinya, satu orang terinfeksi varian Delta bisa menulari enam sampai delapan orang lain di sekitarnya.
"Sehingga sekali lagi, ini belum yang terparah ya. Karena kita belajar dari kasus atau perjalanan tren terakhir terkait varian Delta di negara lain, ujar Dicky dalam sambungan telpon.
Selain itu,
testing dan
tracing pemerintah yang masih rendah juga menjadi salah satu penyebab angka kasus positif masih bisa melonjak.
Menurut Dicky, penelusuran kasus dengan cara
testing dan
tracing yang dilakukan pemerintah baru dilakukan hanya pada masyarakat yang sudah ada di rumah sakit.
Sehingga, tambahan kasus positif baru yang mencapai 20 ribu lebih hari ini hanya menggambarkan 20 persen dari total populasi masyarakat Indonesia yang seharusnya dilakukan pemeriksaan Covid-19.
"Artinya, 80 persen lagi ada di masyaraat itu yang belum terdeteksi. Kasus kita (Indonesia) per hari ini delapan kalinya ada di masyarakat, belum ditemukan," demikian Dicky Budiman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.