Penelitian dilakukan oleh pihak Moderna menggunakan serum darah dari delapan sukarelawan. Mereka adalah orang-orang yang telah menerima dosis kedua vaksin tersebut sepekan sebelumnya.
Moderna pada Selasa (29/6) menyebut, vaksin dapat memicu respons antibodi terhadap semua varian virus corona yang diuji. Namun memang terjadi sedikit penurunan respons dibandingkan jenis virus corona asli yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan.
Dari data yang diungkap, vaksin Moderna jauh lebih efektif melawan varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India, daripada varian Beta yang ditemukan di Afrika Selatan.
Untuk varian Delta, terjadi pengurangan respons antibodi sebesar 3,2 hingga 2,1 kali jika dibandingkan dengan virus asli. Sementara pada varian Beta terjadi pengurangan 6 hingga 8 kali lipat dari strain asli.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 Moderna tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata CEO Moderna Stéphane Bancel, seperti dikutip
Reuters.
Hasil penelitian itu saat ini sudah dikirim ke bioRxiv untuk peer review.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Sebuah studi laboratorium menunjukkan vaksin Covid-19 buatan Moderna memiliki kinerja yang baik ketika melawan varian Delta yang lebih menular. 
