Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK) pun telah mengirim beberapa sampel kasus Covid-19 untuk dilakukan uji penelitian di laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepala DKK Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, sejak satu bulan lalu pihaknya mengirimkan lebih dari 10 sampel ke laboratorium di UGM Yogyakarta.
"Menurut saya varian delta ini sudah masuk Semarang karena kalau kita lihat grafik beberapa minggu terakhir, peningkatannya sangat tajam sekali," kata Hakam diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (6/7).
Dugaan masuknya varian delta belum bisa dipastikan karena sampel yang dikirim belum selesai diteliti. Namun jika melihat kecepatan peningkatan kasusnya, pihaknya mengira varian tersebut sudah masuk ke Kota Semarang.
"Dari peningkatan yang tajam ini sepertinya sudah menunjukkan mutasi genetik ke arah delta, tapi kita belum ada bukti," urai Hakam.
Terlepas dari apapun jenis virusnya, ia mengingatkan bahwa protokol kesehatan dan vaksinasi masih menjadi kunci utama untuk melindungi masyarakat dari jangkitan virus.
Bahkan pihaknya meyakini vaksin yang digunakan saat ini terbilang masih sensitif dengan varian delta sekali pun. Karena vaksin tersebut terbuat dari virus utuh yang dilemahkan, bukan bagian luar atau mutasi virus.
"Mau bicara varian delta, gamma dan sebagainya, prinsipnya varian ini masih sensitif dengan vaksinasi, terutama vaksin yang bentuknya
whole," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: