Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Thailand Kritik Strategi Mencampur Vaksin Sinovac Dan AstraZeneca: Ini Seperti Bermain Dengan Nyawa!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 15 Juli 2021, 07:02 WIB
Warga Thailand Kritik Strategi Mencampur Vaksin Sinovac Dan AstraZeneca: Ini Seperti Bermain Dengan Nyawa!
Ilustrasi/Net
rmol news logo Strategi Pemerintah Thailand untuk mencampur dosis vaksin virus corona AstraZeneca dan Sinovac menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, mengingat hal itu belum teruji keefektifannya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Yong Poovorawan, seorang ahli virologi di Universitas Chulalongkorn Thailand, mengatakan pada konferensi pers kementerian kesehatan Rabu (14/7), bahwa 1.200 orang di Thailand telah menerima kombinasi Sinovac-AstraZeneca – dalam urutan yang berbeda – terutama karena reaksi alergi terhadap dosis pertama mereka, mengharuskan mereka untuk ganti vaksin.

“Tidak ada efek samping yang parah, yang menunjukkan bahwa itu aman untuk penggunaan nyata,” kata Yong, seperti dikutip dari CNN.

Namun, sejumlah kritikus menentang keputusan itu dan menyatakannya sangat berisiko.

“Orang Thailand bukan subjek tes,” kata Rewat Wisutwet, seorang dokter dan anggota parlemen dari Partai Seri Ruam Thai.

Di Facebook, ratusan netizen mengomentari postingan dari otoritas kesehatan yang menawarkan pemberian vaksin campuran Sinovac-AstraZeneca untuk 20.000 orang. Kebanyakan komentar bernada kritik.

“Saya bukan tikus lab,” kata salah satu posting, sementara yang lain berkata: “Ini seperti bermain dengan nyawa orang.”

Yang lain menulis: “Jika dosis pertama adalah Sinovac, tolong batalkan.”

Sinovac sendiri belum memberikan komenarnya,  sementara AstraZeneca mengatakan kebijakan vaksin harus diputuskan oleh masing-masing negara.

Otoritas kesehatan Thailand mengatakan pada hari Senin bahwa petugas kesehatan akan menerima suntikan booster AstraZeneca atau Pfizer, setelah 618 dari lebih dari 677.000 tenaga medis yang menerima dua dosis Sinovac dinyatakan positif Covid-19. Dari 618 yang dinyatakan positif, hanya dua yang sakit parah, termasuk satu perawat yang meninggal.

“Meskipun demikian, semua vaksin telah terbukti efisien dalam mencegah rawat inap dan kematian,” kata pejabat Kementerian Luar Negeri Pensom Lertsithichai pada briefing Senin, menambahkan bahwa pekerja medis memiliki paparan tinggi terhadap Covid-19 yang dapat berkontribusi pada 'kegagalan vaksinasi'.

Thailand mencatat 8.685 infeksi dan 56 kematian pada hari Selasa, di antara 353.712 kasus dan 2.847 kematian secara keseluruhan - sebagian besar dari yang tercatat dalam tiga bulan terakhir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA