Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rentan Tertular Virus, CDC AS Rekomendasikan Wanita Hamil Terima Suntikan Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 12 Agustus 2021, 11:51 WIB
Rentan Tertular Virus, CDC AS Rekomendasikan Wanita Hamil Terima Suntikan Vaksin Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan pedoman baru pada Rabu (11/8), isinya merekomendasikan wanita hamil untuk melakukan vaksinasi Covid-19 merujuk pada penyebaran varian Delta yang sangat menular di AS.

Mereka mengatakan sejauh ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 bisa meningkatkan risiko keguguran.

Menurut data pelacakan CDC, hanya ada 23 persen wanita hamil yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Covid-19 pada 31 Juli.

"CDC mendorong semua orang hamil atau orang yang berpikir untuk hamil dan mereka yang menyusui untuk mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri dari Covid-19," kata Direktur CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/8).

“Vaksin aman dan efektif, dan tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi karena kita menghadapi varian Delta yang sangat menular dan melihat hasil parah dari Covid-19 di antara orang hamil yang tidak divaksinasi," lanjutnya.

Dalam nasehatnya, CDC menyatakan bahwa wanita hamil dan mereka yang baru saja melahirkan sangat rentan terhadap komplikasi yang berasal dari Covid-19.

"Orang hamil dan baru saja hamil lebih mungkin untuk sakit parah dengan Covid-19 dibandingkan dengan orang yang tidak hamil," kata CDC.

CDC mengamati sekitar 2.500 wanita yang telah menerima vaksin mRNA Covid-19 - Moderna atau Pfizer-BioNTech - sebelum usia kehamilan 20 minggu dan tidak menemukan komplikasi kesehatan.  

Tingkat keguguran misalnya biasanya antara 11-16 persen, dan tingkat keguguran untuk wanita yang diteliti yang menerima akhirnya menjadi 13 persen, menurut penelitian yang dikutip oleh CDC.

Sascha R. Ellington, seorang ahli epidemiologi yang memimpin tim tanggap darurat di divisi kesehatan reproduksi di CDC mengatakan kepada ABC News bahwa risiko vaksin tidak lebih besar daripada peningkatan risiko komplikasi kesehatan saat hamil. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA