Bahkan sejumlah ahli sepakat bahwa menangani varian Delta sama seperti berurusan dengan virus baru, lantaran karakteristiknya yang lebih mudah menular.
Hal itu diungkap oleh dua ahli, yaitu Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield dan seorang profesor di Departemen Kesehatan Australia Brendan Murphy pada Senin (23/8).
"Delta tidak seperti pengalaman kami sebelumnya, seperti yang kita ketahui, sangat menular dan menyebar, menyebar dengan cepat," kata Bloomfield, seperti dikutip
Sydney Morning Herald.
Di Selandia Baru, varian Delta menjadi dalang lonjakan cepat kasus Covid-19. Pada Selasa (24/8), Selandia Baru mencatat 41 kasus baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 148 kasus yang terkait dengan wabah terbaru.
Dari kasus-kasus baru, 38 berada di Auckland dan tiga lainnya di ibu kota Wellington. Kasus termuda yang dilaporkan adalah seorang bayi.
Mayoritas kasus yang dikonfirmasi merupakan etnis Samoa yang terkait dengan Gereja Majelis Tuhan Samoa. Menurut laporan, ada 58 kasus yang dikonfirmasi terkait dengan gereja. Ini termasuk orang-orang di layanan dan kontak dekat rumah tangga.
Berdasarkan pengurutan genom yang dilakukan pada kasus pertama yang dilaporkan di Auckland, infeksi terkait dengan seorang pelancong, yang telah kembali dari Sydney, Australia.
Situasi ini membuat Perdana Menteri Jacinda Ardern memerintahkan perpanjangan lockdown hingga Jumat (27/8). Perintah tinggal di rumah juga akan tetap berlaku hingga 31 Agustus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.