Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menjadi Penyebab Gelombang Ketiga di Kolombia, Varian Mu di Amerika Dianggap Belum Sebahaya Delta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 04 September 2021, 13:37 WIB
Menjadi Penyebab Gelombang Ketiga di Kolombia, Varian Mu di Amerika Dianggap Belum Sebahaya Delta
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS sekaligus penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci /Net
rmol news logo Varian baru virus corona, Mu, menjadi perhatian serius para peneliti Amerika Serikat, terlebih ketika kasus baru di Kolombia banyak diakibatkan dari varian ini.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS sekaligus penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa para pejabat tinggi kesehatan AS telah mengawasi dengan cermat varian yang pada pekan ini dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Variant of Interest (VOI).

“Varian baru ini jarang terlihat di AS. Meski begitu, petugas tetap memperhatikannya,” kata Faucy, seperti dikutip dari US News, Sabtu (4/9).

Varian yang pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021 itu kini telah ditemukan di 39 negara di seluruh Amerika Selatan dan Eropa.

Pejabat kesehatan Kolombia Marcela Mercado mengatakan kepada stasiun radio lokal pada hari Kamis bahwa varian Mu menjadi penyebab munculnya gelombang ketiga infeksi virus corona di negara itu sejak April hingga Juni.

Dia mengatakan ada hampir 700 kematian per hari selama waktu ini, dan hampir dua pertiga tes dari orang yang meninggal kembali positif untuk varian Mu, menurut AFP.
Fauci menekankan, untuk di AS, berdasar penelitian awal, virus ini tidak seganas varian Delta, meskipun penularannya harus tetap menjadi perhatian. Walau beljum menjadi dominan di AS, para peneliti akan terus memantau varian ini dengan ketat.

Fauci menjelaskan bahwa meskipun data laboratorium menunjukkan bahwa varian Mu memiliki ‘konstelasi mutasi’ yang memungkinkannya menghindari antibodi tertentu, tidak ada data klinis yang cukup untuk mendukung hal ini saat ini.

“Bukan untuk meremehkannya, kami tetap menganggapnya sangat serius,” kata Fauci, menambahkan bahwa sampai saat ini vaksin adalah upaya terbaik bagi mencegah segala varian-varian Covid-19, termasuk varian Mu.

Direktur CDC, Rochelle Walensky mengulangi poin Fauci, menjelaskan bahwa meskipun kasus-kasus varian Mu telah terlihat di AS, tetapi lebih dari 99 persen yang saat ini terlihat di As adalah penyebaran varian Delta.

“Kami mengawasinya dengan cermat,” kata Walensky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA