Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

10-20 Persen Pasien Covid-19 Thailand Mengalami Long Covid, Faktornya Usia dan Obesitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 15 September 2021, 13:14 WIB
10-20 Persen Pasien Covid-19 Thailand Mengalami Long Covid, Faktornya Usia dan Obesitas
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebanyak 10-20 persen pasien Covid-19 di Thailand dilaporkan menderita pasca-sindrom yang juga dikenal sebagai ‘long covid’ atau covid jangka panjang. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis Departemen Layanan Medis (DoMS) Thailand.

Gejala Covid yang berkepanjangan - termasuk kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan depresi - dapat terjadi dari reaksi tubuh atau efek samping obat yang diberikan kepada pasien selama perawatan. Beberapa kondisi bertahan jauh melampaui masa pengobatan.

Dokter paru-paru dari Central Chest Institute of Thailand, Piamlap Sangsayan, mengatakan bahwa prevalensi gejala Covid yang lama dapat meningkat seiring bertambahnya usia, obesitas, dan penggunaan steroid setiap hari.

Mengutip statistik DMS, Piamlap mengatakan antara 10-20 persen pasien Thailand ditemukan mengalami gejala Covid yang lama setelah sembuh, sedangkan kondisi tersebut mempengaruhi sekitar 40-50 persen penderita pasca perawatan di negara lain.

Dia menambahkan tingkat yang lebih rendah di antara orang Thailand mungkin dikaitkan dengan kemungkinan bahwa orang yang mengalami gejala tidak memberikan informasi kepada otoritas kesehatan setelah mereka pulih sepenuhnya.

Dari wabah Covid-19 pertama dan kedua, data juga menunjukkan bahwa 5-10 persen pasien ditemukan mengalami nyeri fasia, yang membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga satu tahun untuk pulih.

Perawatan disesuaikan dengan gejala. Setelah pulih, orang memasuki program rehabilitasi.

Sebagian besar pasien secara bertahap akan pulih dari gejala Covid yang lama setelah sebulan. Dalam kasus yang parah, pemulihan penuh bisa memakan waktu hingga enam bulan.

“Penerima vaksin Covid-19 memiliki peluang lebih kecil untuk mengalami gejala Covid yang berkepanjangan karena vaksin memberikan perlindungan terhadap kondisi tersebut,” kata Piamlap, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (14/9)..

Piamlap juga mengatakan pasien yang menderita pneumonitis setelah sembuh tidak dikategorikan sebagai penderita Covid selama virusnya sudah mati. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA