Berdasarkan pengalaman pada akhir tahun 2020, banyak masyarakat abai dengan protokol kesehatan Covid-19 dan tidak sadar akan bahaya perayaan tahun baru seperti seolah tidak ada pandemi, padahal transmisi Covid-19 masih terjadi saat itu.
Karena itu, Pandu Riono mengingatkan pemerintah agar sadar bahwa pandemi itu bergelombang, sehingga perlu diantisipasi dengan upaya menekan penyebab dari lonjakan kasus positif yang berpotensi memunculkan gelombang baru.
"Jangan jumawa dan euforia pada fase kasus yang rendah
(strolling). Perkuat dan tingkatkan semua upaya agar tak terjadi gelombang," ujar Pandu Riono dalam akun Twitternya, Rabu (22/9).
Per Selasa petang (21/9), angka kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan 3.489 orang. Jika dilihat secara total, angkanya kini tingga 52.447 orang atau sebanyak 1,2 persen dari total kasus positif.
Namun untuk mencegah lonjakan kasus akibat perayaan akhir tahun 2021 nanti, Pandu memberikan saran kepada pemerintah untuk menyiapkan dan menjalankan tiga strategi antisipatif.
"Tidak ada gelombang ketiga di akhir tahun, apabila Indonesia bisa mempertahankan status penularan," kata Pandu.
"Setiap ada lonjakan kasus yang umumnya lokal, lakukan tindakan korektif. Perkuat sistem surveilans, mobilisasi penduduk agar patuh 3M, dan genjot vaksinasi," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.