Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jerman Selidiki Kasus Misterius Sindrom Havana di Kedubes AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 09 Oktober 2021, 08:51 WIB
Jerman Selidiki Kasus Misterius Sindrom Havana di Kedubes AS
Kedutaan besar AS di Berlin/Net
rmol news logo Kepolisian Jerman telah melakukan penyelidikan sejumlah kasus misterius sindrom Havana di Kedutaan Besar AS di Berlin.

Sindrom Havana diyakini telah mempengaruhi sekitar 200 pejabat AS dan anggota keluarga di seluruh dunia.

Isu sindrom Havana telah menjadi perhatian publik sejak 2016, setelah puluhan diplomat di Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, mengeluhkan gejalanya seperti migrain, mual, kehilangan ingatan, dan pusing.

Polisi Berlin dalam keterangannya yang dimuat Reuters, Jumat (8/10) mengatakan bahwa pihaknya telah menyelidiki dugaan serangan senjata sonik terhadap karyawan Kedutaan Besar AS mereka sejak Agustus lalu.

Di lain tempat, Austria pada Juli lalu mengatakan sedang bekerja dengan pihak berwenang AS untuk menyelesaikan serentetan kasus yang dicurigai di antara para diplomat AS di Wina.

William Burns, direktur badan Intelijen Pusat AS, mengatakan pada Juli bahwa ada sekitar 100 petugas CIA dan anggota keluarga di antara 200 atau lebih pejabat dan kerabat AS yang menderita sindrom Havana.

Burns mengatakan, panel Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS pada bulan Desember menemukan bahwa penggunaan sinar energi terarah adalah penyebabnya.

Dia mengatakan ada "kemungkinan yang sangat kuat" bahwa gejala itu disebabkan secara sengaja, dan bahwa Rusia dapat bertanggung jawab. Sebuah klaim yang dibantah keras Moskow. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA