Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Hanya Hewan Darat, Virus Corona Mungkin Bisa Menulari Satwa Laut dan Mengancam Manusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 11 Oktober 2021, 08:27 WIB
Tak Hanya Hewan Darat, Virus Corona Mungkin Bisa Menulari Satwa Laut dan Mengancam Manusia
Spesies yang telah dilaporkan terinfeksi oleh SARS-CoV-2 di alam/Net
rmol news logo Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC), menyerukan skrining virus Corona skala besar untuk satwa liar, terutama yang paling rentan.

Seruan itu menyusul peringatan yang disampaikan kepala CDC Gao Fu pada Minggu (10/10), bahwa potensi SARS-CoV-2 untuk berkembang ke lebih banyak hewan inang belum berakhir.

"Ini sekali lagi membuktikan Kompleksitas asal usul virus dan penularan Covid-19, serta absurd-nya isu bahwa Covid-19 berasal dari Tiongkok," kata ahli virologi dan ahli epidemiologi Tiongkok, seperti dikutip dari Global Times, Senin (11/10).

Para ahli mencatat perlunya melakukan pekerjaan penelusuran asal-usul di berbagai tempat di seluruh dunia.

Menurut artikel yang diterbitkan di situs web berbahasa Inggris China CDC Weekly pada hari Jumat, yang salah satu penulisnya adalah Gao, mencatat bahwa selain manusia, beberapa jenis mamalia dapat menjadi reservoir untuk SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan infeksi kembali ke manusia.

Dikatakan bahwa infeksi alami SARS-CoV-2 telah ditemukan pada beberapa spesies mamalia melalui kontak dengan pasien Covid-19, seperti kucing dan anjing, atau singa dan harimau di kebun binatang, cerpelai, dan musang.

"Di alam, macan tutul salju, puma, dan gorila juga ditemukan terinfeksi SARS-CoV-2," tambah artikel tersebut.

Artikel itu mengutip serosurveillance yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS pada awal 2021, yang hasilnya diterbitkan pada Juli. Itu menunjukkan bahwa antibodi terhadap SARS-CoV-2 ditemukan pada 40 persen dari 600 sampel rusa ekor putih liar (Odocoileus virginianus) dari AS pada tahun 2021.

Sebaliknya, antibodi hanya terdeteksi pada satu dan tiga sampel rusa berekor putih dari tahun 2019 dan 2020.

"Karena distribusi geografis yang luas dan populasi rusa ekor putih liar di Amerika Utara yang besar(sekitar 30 juta), telah meningkatkan risiko SARS-CoV-2 dari satwa liar menyebar ke manusia," kata artikel itu.

Perluasan SARS-CoV-2 di alam liar akan menyebabkan hewan lain terinfeksi SARS-CoV-2 melalui kontak langsung atau tidak langsung.

"Studi eksperimental telah menunjukkan beberapa hewan dapat rentan terhadap SARS-CoV-2, seperti kelelawar buah dari Mesir (Rousettus aegyptiacus) dan tikus rusa dari Amerika Utara (Peromyscus maniculatus)," katanya.

"Sejauh ini, misteri rute penularan virus corona terkait SARS-CoV-2 dari kelelawar ke manusia dan jika kelelawar adalah reservoir aslinya masih belum terpecahkan," lanjutnya.

Gao juga menyebutkan dalam laporannya bahwa saat ini ada kekurangan penelitian tentang kerentanan satwa laut, terutama mamalia laut terhadap SARS-CoV-2.

"Lebih buruk lagi, SARS-CoV-2 mungkin menyebar di ekosistem laut, yang dapat menyebabkan generasi beberapa varian SARS-CoV-2 baru dengan ancaman yang tidak diketahui terhadap manusia," demikian peringatannya.

Mempertimbangkan perluasan SARS-CoV-2 yang terus berlanjut, artikel tersebut menekankan perlunya melakukan skrining skala besar terhadap satwa liar darat dan laut, untuk memantau status infeksi dan mutasi virus pada hewan liar, sehingga dapat merumuskan strategi pencegahan dan pengendalian lebih lanjut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA