Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenkes Koordinasi dengan WHO Soal Lonjakan Covid-19 Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 06 Mei 2023, 15:06 WIB
Kemenkes Koordinasi dengan WHO Soal Lonjakan Covid-19 Indonesia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Lonjakan kasus positif Covid-19 hingga lebih dari 2 ribu, dan yang meninggal dunia mencapai 32 jiwa, direspon Kementerian Kesehatan dengan melakukan koordinasi dengan lembaga internasional, yaitu badan kesehatan dunia atau WHO.

Hal tersebut disampaikan Jurubicara Kementerian Kesehatan dr.Mohammad Syahril, melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, pada Sabtu (6/5).

“Kami telah berkonsultasi dengan Dirjen WHO dan tim WHO baik di Jenewa dan Jakarta untuk Indonesia mempersiapkan transisi pandemi beberapa waktu lalu sebelum pencabutan status PHIEC diumumkan WHO,” ujar Syahril.

Syahril menjelaskan, status PHIEC merupakan Public Health Emergency of International Concern atau status kedaruratan kesahatan internasional. Rencananya, ini akan dicabut oleh WHO melihat kondisi Covid-19 di tingkat global saat ini.

Kata dia, Indonesia sendiri sebelumnya sudah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi dengan berkonsultasi dengan WHO.

Syahril mengklaim, WHO telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk  bertransmisi dari kondisi pandemi Covid-19 menjadi endemi, yang mana dipandang sudah bisa dilakukan.

“Kami mengucapkan terima kasih untuk seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjuang bersama sehingga penularan Covid-19 Indonesia dapat terkendali, dan saat ini kita bersama-sama menuju pengakhiran kondisi kedaruratan,” katanya.

Kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Sebab, WHO telah menegaskan tentang perlunya masa transisi untuk penanganan  Covid-19 jangka panjang.

Diantaranya dengan surveilans kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa yang akan datang.

Masyarakat juga dihimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

“Virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan.” tambah Syahril. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA